Buat kamu yang sering pakai stroller, pasti udah nggak asing lagi sama aktivitas lipat-melipat ini. Tapi tau nggak sih, melipat dan menyimpan stroller nggak bisa asal? Cara yang salah bisa bikin stroller cepat rusak, bahkan bisa membahayakan si kecil kalau bagian-bagiannya nggak terkunci sempurna saat dipakai. Makanya, penting banget tahu teknik yang benar supaya stroller tetap awet dan aman saat digunakan.
Daftar Isi
ToggleSelain itu, stroller yang disimpan dengan cara yang benar juga lebih hemat tempat dan nggak bikin rumah berantakan. Bayangin aja, kalau setiap selesai dipakai stroller cuma dilipat seadanya dan ditaruh di pojokan, bisa-bisa malah cepat kotor dan nggak nyaman lagi dipakai.
Panduan Cara Melipat Stroller dengan Aman
Kalau kamu sering bepergian bareng si kecil, punya stroller yang mudah dilipat tentu jadi nilai plus banget. Tapi meski tampak sederhana, melipat stroller nggak boleh sembarangan, lho! Kalau salah cara, bukan cuma stroller yang bisa cepat rusak, tapi juga bisa bikin repot saat dibuka kembali atau bahkan membahayakan si kecil. Jadi di bagian ini, aku bakal jelaskan langkah demi langkah cara melipat stroller dengan aman, biar kamu makin pede dan stroller tetap awet meski sering dipakai.
1. Baca Buku Panduan Stroller
Setiap stroller punya sistem lipat yang berbeda-beda tergantung merek dan modelnya. Ada yang menggunakan tombol tekan, tuas geser, atau bahkan kombinasi keduanya. Sebelum mencoba melipat stroller untuk pertama kali, sangat disarankan untuk membaca buku manual atau petunjuk pengguna yang disediakan oleh pabrikan. Di sana biasanya dijelaskan secara rinci langkah-langkah pelipatan, posisi tombol lipat, serta peringatan penting agar proses pelipatan berjalan aman dan tidak merusak stroller. Memahami cara kerja sistem lipat ini akan membantu kamu terhindar dari risiko kesalahan saat melipat yang bisa menyebabkan kerusakan atau membuat stroller sulit digunakan kembali.
2. Pastikan Stroller Kosong
Jangan sampai ada mainan, botol susu, baju ganti, atau barang lainnya yang masih tertinggal di stroller. Pastikan semua kompartemen, termasuk keranjang bawah, kantong samping, dan dudukan bayi benar-benar kosong. Barang-barang yang tertinggal bisa menghalangi mekanisme lipat dan berpotensi merusak bagian stroller. Selain itu, melipat stroller dalam keadaan kosong juga meminimalkan risiko kerusakan pada barang tersebut dan memastikan proses pelipatan berjalan lebih mudah dan aman tanpa hambatan.
3. Kunci Rem Terlebih Dahulu
Sebelum mulai melipat, pastikan rem stroller dalam posisi terkunci sepenuhnya. Ini langkah penting untuk menjaga stroller tetap stabil dan nggak bergerak tiba-tiba saat proses pelipatan berlangsung. Jika rem tidak dikunci, stroller bisa tergelincir atau berpindah posisi secara tiba-tiba yang berpotensi membahayakan, baik untuk orang tua maupun si kecil yang mungkin sedang berada di dekatnya. Dengan rem terkunci, kamu bisa melipat stroller dengan tenang dan fokus tanpa khawatir akan pergerakan yang tidak diinginkan.
4. Lipat Sesuai Mekanisme
Tekan atau tarik tombol lipat sesuai petunjuk pada stroller masing-masing. Biasanya stroller modern dirancang agar cukup dengan satu gerakan mudah untuk melipatnya. Namun, tetap pastikan gerakan ini dilakukan dengan hati-hati. Hindari memaksakan lipatan jika terasa berat atau tersangkut, karena bisa merusak mekanisme. Setelah stroller terlipat, periksa ulang semua bagian, mulai dari rangka hingga roda, untuk memastikan semuanya sudah rapi dan tidak ada bagian yang longgar atau terjepit. Pastikan juga bahwa lipatan sudah terkunci sempurna agar stroller aman saat dibawa atau disimpan.
5. Cek Kunci Otomatis
Setelah stroller terlipat dengan sempurna, pastikan untuk memeriksa adanya bunyi ‘klik’ atau melihat indikator visual bahwa kunci otomatis telah aktif. Bunyi dan indikator ini menunjukkan bahwa stroller sudah terkunci rapat dan tidak akan terbuka atau terlepas saat disimpan maupun saat dibawa bepergian. Memastikan stroller benar-benar terkunci sangat penting untuk mencegah kecelakaan seperti stroller yang tiba-tiba terbuka atau jatuh saat dipindahkan. Kalau perlu, goyangkan sedikit stroller untuk memastikan tidak ada bagian yang longgar. Baru setelah yakin semuanya aman, stroller bisa disimpan atau dibawa dengan tenang.
Sedikit Ringkasan,
Cara Menyimpan Stroller Agar Tetap Awet dan Aman
Setelah stroller berhasil dilipat dengan aman, tugas kamu belum selesai. Penyimpanan yang tepat juga punya peran penting untuk menjaga kualitas dan umur stroller. Kalau asal taruh, stroller bisa cepat kotor, rusak, atau bahkan menimbulkan masalah saat ingin digunakan lagi. Nah, di bagian ini aku bakal jelaskan cara terbaik menyimpan stroller agar tetap awet, aman, dan selalu siap dipakai kapan pun dibutuhkan.
1. Pilih Tempat yang Kering dan Bersih
Jangan pernah simpan stroller di tempat yang lembap atau berdebu, karena kondisi tersebut bisa mempercepat kerusakan material stroller, seperti karat pada rangka dan jamur pada kain dudukan. Idealnya, simpan stroller di ruangan yang memiliki suhu stabil dan sirkulasi udara yang baik. Hindari area yang terkena sinar matahari langsung karena paparan UV dalam jangka panjang bisa membuat warna stroller pudar dan material kain menjadi rapuh. Jika memungkinkan, gunakan penutup atau tas penyimpanan khusus agar stroller tetap bersih, terlindung dari debu, dan selalu siap digunakan.
2. Hindari Menumpuk Barang di Atas Stroller
Meski stroller sudah terlipat dan tampak aman, sangat tidak disarankan untuk meletakkan barang berat di atasnya. Beban tambahan ini dapat memberi tekanan berlebih pada rangka stroller, yang berpotensi menyebabkan bengkok atau kerusakan permanen pada struktur utamanya. Selain itu, kain dudukan dan bagian kanopi juga bisa mengalami tekanan berlebihan hingga sobek atau berubah bentuk. Hindari juga menaruh barang kecil yang tampak ringan, karena jika dilakukan terus-menerus tetap bisa mempengaruhi bentuk dan keawetan stroller. Sebaiknya, biarkan stroller tetap berdiri sendiri atau disimpan dalam posisi horizontal di tempat aman tanpa beban tambahan.
3. Gunakan Tas Penyimpanan (Jika Ada)
Beberapa stroller modern sudah dilengkapi dengan tas penyimpanan khusus. Manfaatkan tas ini sebaik mungkin untuk melindungi stroller dari debu, kotoran, dan potensi goresan saat tidak digunakan. Selain menjaga stroller tetap bersih, penggunaan tas penyimpanan juga membantu meminimalisir paparan langsung terhadap udara lembap atau sinar matahari yang bisa merusak material stroller. Tas ini sangat praktis, terutama saat kamu harus menyimpan stroller dalam jangka waktu lama atau saat bepergian agar stroller tetap awet dan terlihat baru setiap saat.
4. Cek Secara Berkala
Walaupun stroller sedang tidak digunakan, sangat penting untuk melakukan pengecekan rutin setiap beberapa minggu sekali. Periksa dengan teliti apakah ada bagian rangka yang mulai berkarat, kain dudukan atau kanopi yang berpotensi berjamur akibat kelembapan, atau roda yang mulai macet dan sulit digerakkan. Selain itu, pastikan juga semua sistem lipat dan kunci masih berfungsi dengan baik. Pengecekan rutin ini bertujuan untuk memastikan stroller selalu dalam kondisi prima dan aman saat akan digunakan kembali, serta memperpanjang usia pakainya agar tetap nyaman dan aman untuk si kecil.
Sedikit ringkasan,
Kesimpulan: Merawat Stroller Dimulai dari Cara Melipat dan Menyimpan
Cara melipat dan menyimpan stroller yang benar bukan hanya soal kepraktisan, tapi juga soal ketahanan dan keamanan produk. Dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa memastikan stroller tetap dalam kondisi prima dan siap digunakan kapan saja.
Dan kalau stroller kamu butuh pembersihan menyeluruh, jangan ragu bawa ke Dpurple Laundry. Kami ahli dalam mencuci dan merawat stroller agar selalu bersih, wangi, dan nyaman untuk si kecil. Yuk, rawat stroller kamu bareng Dpurple!