em stroller bekerja diam-diam, tapi krusial pada momen sehari-hari: berhenti di turunan, menunggu lift, atau sekadar melepas pegangan sebentar. Ketika rem melemah, stroller bisa meluncur tanpa aba-aba—risikonya nyata bagi bayi maupun orang di sekitar, yang merupakan salah satu dampak buruk stroller kotor dan tidak terawat. Dari sudut pandang kami sebagai pemilik dpurple yang setiap hari melayani pencucian & perawatan stroller—pakem atau tidaknya rem itu krusial bagi keselamatan si bayi, rem bukan hanya pedal atau tuas; ia adalah sistem keselamatan yang memerlukan evaluasi menyeluruh, penilaian kondisi, serta pemulihan yang mengikuti desain pabrikan agar hasilnya konsisten.
Daftar Isi
ToggleUntuk panduan lengkap, lihat juga cara merawat stroller bayi agar tetap awet
Jenis-Jenis Rem Stroller: Pahami Karakter, Tepat Penanganan
Bagian 1: Rem 1 Touch, Sekali tekan Semua Roda Belakang Terkunci
Sederhananya, rem 1 touch itu rem parkir dengan satu pedal yang mengunci dua roda belakang sekaligus lewat batang penghubung (linkage bar). Saat pedal diinjak, gerak pedal memutar/menarik linkage lalu mendorong tuas pengunci (pawl) di tiap roda agar masuk ke ratchet/rumah kunci pada hub. Begitu pawl mengunci, roda berhenti berputar. Saat pedal dilepas ke posisi buka, pegas balik menarik linkage kembali sehingga pawl terangkat dan roda bebas lagi.
Cara kerja (ringkas):
- Mekanisme toggle: sekali injak mengunci; injak lagi melepas.
- Penyalur gerak: batang melintang di dekat as roda atau kabel ke kedua sisi.
- Hasil: kuncian serempak kiri–kanan—parkir cepat & konsisten tanpa dua pedal terpisah.
Versi singkatnya: satu pedal, dua roda, satu kuncian serempak—praktis buat berhenti sebentar, antre lift, atau parkir di area datar.
Bagian 2: Rem Dua Pedal Di Masing – Masing Roda Belakang
Definisinya sederhana: pada sistem ini setiap roda belakang punya pedal rem sendiri. Artinya dua pedal, dua kuncian terpisah. Untuk memarkir, kamu perlu menginjak kedua pedal—kiri dan kanan—sampai terasa/terdengar klik. Memang sedikit lebih effort dibanding rem 1 touch, karena aksinya dilakukan dua kali.
Cara kerja (ringkas):
- Injak satu pedal: pawl di roda terkait masuk ke ratchet hub → roda terkunci.
- Ulangi pada pedal sisi satunya untuk mengunci kedua roda.
- Untuk melepas: angkat/balikkan masing‑masing pedal ke posisi buka; pegas menarik pawl keluar → roda bebas.
- Tanpa batang penghubung antar roda: kuncian kiri–kanan tidak otomatis sinkron; bergantung pada tindakan di tiap pedal.
Bagian 3: Hand/Strap Brake pada Jogging Stroller
Rem hand pada jogging stroller adalah tuas di handle yang mengontrol kabel ke mekanisme rem di roda (caliper/rim, band, atau drum). Saat tuas kamu tarik, kabel menegangkan mekanisme sehingga bantalan menekan bagian rem di roda dan laju melambat; saat tuas dilepas, pegas mengembalikan posisi dan roda kembali bebas. “Strap” di sini adalah tali pergelangan tangan yang menjaga stroller tetap terhubung dengan kamu—ini bukan rem, melainkan pengaman agar stroller tidak lepas saat kamu mengatur laju. Jadi fungsinya untuk mengendalikan laju, sementara kunci diam tetap memakai rem parkir. Fitur ini sering ditemukan pada rekomendasi stroller untuk jogging yang dirancang untuk kecepatan
Cara kerja (ringkas):
- Tarik tuas di handle → kabel menegang → bantalan menekan caliper/rim/band/drum → laju melambat.
- Lepas tuas → pegas mengendurkan kabel → bantalan menjauh → roda kembali bebas.
- Parkir diam tetap pakai rem parkir; handbrake untuk kontrol laju saat bergerak.
- “Strap” di pergelangan tangan menjaga stroller tetap terhubung dengan kamu; ini bukan rem.
Mengapa Rem Bisa Tidak Pakem: Empat Sumber Utama
1. Kontaminan Mikro di Celah Pengunci
Debu halus, pasir, hingga serpihan kain dapat menyusup ke pawl/ratchet atau engsel linkage, membuat kait tidak menutup penuh. Pada konsultasi, pola residu ini dibaca dari lokasi penumpukan dan riwayat pemakaian.
Simak juga tanda-tanda stroller bayi sudah kotor dan perlu penanganan
2. Kelembapan, Air Hujan, dan Korosi
Iklim tropis mempercepat oksidasi. Pegas melemah, engsel seret, dan gerak balik jadi lambat. Paparan air laut menambah agresivitas korosi karena kandungan garam. Konselor akan menilai tingkat oksidasi dan risiko perluasan karat ke komponen sekitar.
3. Kontaminasi Bahan Licin
Bahan licin yang berpindah ke permukaan pengunci atau ban menurunkan friksi. Akibatnya, rem terasa “aktif” namun stroller masih bergeser. Pola licin ini terdeteksi dari jejak kilap pada bidang kontak dan perilaku roda saat diuji.
4. Ketidakseimbangan Setelan
Pada sistem linkage, penyetelan yang melenceng membuat satu sisi mengunci lebih kuat. Gejalanya samar di permukaan datar, tapi jelas di kemiringan. Konsultasi profesional membaca gejala ini melalui perbandingan resistensi kiri–kanan dan inspeksi batang penghubung.
Tanda-Tanda Rem Perlu Ditangani Profesional
Gejala yang Harus Diwaspadai
- Pedal seret atau kembali lambat.
- Daya kunci tak konsisten: pakem di rumah, melorot di area miring.
- Asimetri: satu sisi kunci, sisi lain “nanggung”.
- Bunyi klik hilang atau tumpul, umpan balik tidak jelas.
- Stroller tetap bergerak meski indikator menunjukkan rem aktif.
Kemungkinan di Luar Sistem Rem
Ban aus, bearing macet, atau residu pada hub dapat “memanipulasi” hasil uji. Karena itu, evaluasi profesional melihat sistem berjalan sebagai satu kesatuan, bukan komponen terpisah.
Konsultasi & Penjadwalan Layanan — WhatsApp Dpurple
Jika kamu mengalami gejala di atas, atau baru melewati kondisi ekstrem (hujan deras, rute berpasir/bergaram, perjalanan panjang), jadwalkan evaluasi profesional. Tim dpurple akan melakukan penilaian menyeluruh, penanganan sesuai desain mekanisme, dan verifikasi hasil—memberikan kepastian bahwa rem kembali pakem dan aman digunakan.
Pelajari panduan lengkap merawat stroller dari roda hingga kain di sini
Hubungi dpurple laundry stroller via WhatsApp untuk konsultasi dan penjadwalan. Sertakan merek/model stroller dan keluhan singkat; tim kami akan mengarahkan opsi penanganan paling relevan.